
PONDOK PESANTREN MODERN AL-GHOZALI
PONDOK MODERN YANG BERMASYARAKAT
Pondok Pesantren Modern al-Ghozali berdiri di atas lahan seluas 2 ha 7000 m2 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam al-Ghozali. Beralamatkan di jalan Permata No 19 Curug Gunugsindur Bogor, dan telah berdiri sejak 11 Januari 1982 telah disahkan akta notaries No 10 tahun 1982. Hingga kini, Pondok Pesantren al-Ghozali menyelenggarakan pendidikan formal mulai dari MI, SMP hingga SMA, dan telah meluluskan banyak santri yang datang dari berbagai penjuru daerah.
Pondok Pesantren ini pertama kali didirikan atas inisiatif KH. Ghozali, yang kemudian dijadikan nama Yayasan dan Pondok Pesantren. Kini, Yayasan Pendidikan al-Ghozali dipimpin oleh anaknya yang pertama H. Drs. Enday Jauhari Firdaus. Berawal dari sebuah masjid dan gedung 2 lantai yang sederhana, bahkan jauh dari kesan mapan. Atas usulan dari para kolega sesama alumni Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor angkatan 79 yang mengadakan pertemuan dengan H. Enday sebagai salah satu alumnus angkatan tersebut, serta ide program Pesantren Kilat yang diadakan oleh sejumlah Mahasiswa IAIN Ciputat yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Curug. Maka, H. Enday, yang sedang menjabat sebagai Kepala Desa Curug, berinisiatif untuk mengembangkan ide dan usulan ayahnya dan menyempurnakan ide-ide yang ada untuk membangun Pondok Pesantren setelah meresmikan yayasan yang menanunginnya.
Pondok ini didirikan dengan tujuan mencetak generasi penerus bangsa dengan pendidikan yang berkualitas bedasarkan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). “Sedari dulu pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang unggul dan menjadi pilihan terbaik, karena tidak hanya mengedepankan Transfer Knowledge. Di pondok pesantren, setiap santri diajarkan selama 24 jam hidup disiplin, mandiri dan taat pada ajaran agama. Di dunia ini banyak orang berilmu tapi sedikit dari mereka yang menjalankan nilai-nilai dan ajaran agama, sehingga tidak heran banyak terjadi kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang pintar itu. Pondok Pesantrenlah harapan terakhir bangsa ini untuk membentengi generasi muda sejak dini dengan nilai-nilai dan ajaran agama yang dipraktekkan selama 24 jam penuh”, ungkap H. Enday Jauhari.
Dengan misi, meningkatkan kualitas keilmuan kesiswaan berdasarkan keilmuan kepada Allah SWT, kemandirian, kreatif serta tanggap terhadap perubahan zaman dan mencetak siswa yang berbudi luhur Rasulullah SAW sebagai panutannya, Pondok Pesantren Modern al-Ghozali menerapkan pendidikan dengan kurikulum yang menggabungkan pendidikan nasional dan pesantren salaf. Para santri diajarkan pengetahuan umum sebagaimana siswa di sekolah umum, dan juga pelajaran kitab kuning sebagai landasan pengetahuan agama mereka, seperti Kitab Fiqih . Inilah yang membedakan Pondok Pesantren al-Ghozali dengan Pondok Pesantren lainnya. Santri lebih intelek dan tanggap terhadap perkembangan zaman dan tidak lagi identik dengan sarungan serta kolot.
Oleh karenanya, di Pondok Pesantren Modern al-Ghozali, bakat dan minat siswa juga diperhatikan dengan baik. Untuk menunjangnya, didirikan berbagai klub ekstra kulikuler, antara lain: Drum Band, Bela Diri, Komputer, Bola Basket, Sepak Bola, Volly, Tenis Meja, Kegiatan Bahasa, Shymponi islam, Teater, Seni Baca al-Qur’an, Marawis, dan Jurnalistik (diskusi dan Menulis). Semua kegiatan didukung secara maksimal dengan harapan dapat menjadi bekal kemampuan santri di masa yang akan datang.
Perlengkapan sarana dan prasarana juga tak luput dari perhatian pihak Pondok Pesantren. Dalam masa berkembangnya, Pondok menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran kegiatan minat bakat dan belajar santri, seperti: Sarana Olahraga, Kantin, Laboratorium, Asrama Putra/Putri, Taman baca, Ruang Belajar, Perpuskataan, Ruang Komputer, Wartel dan Ruang Keterampilan. Untuk memperoleh pengetahuan dan pengembangan bakat secara maksimal, para santri juga diasuh dan diajar oleh para Ustadz yang kompeten. Para Ustadz didatangkan dari alumni Pondok Modern Darussalam Gontor, Pondok Modern Daar el-Qolam, Pondok Modern al-Ghozali dan Sekolah Umum, serta lulusan Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta.
Kegiatan santri dari bangun tidur hingga tidur kembali dipenuhi dengan berbagai kegiatan. Dimulai dengan kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstra kulikuler, pengajian kitab kuning dan muhadlarah (latihan pidato 3 bahasa: Arab, Inggis dan Indonesia). dalam kesehariannya, para santri diwajibkan berbahasa Arab dan Inggris sebagai penunjang keilmuan mereka di masa depan. Semua kegiatan ini diawasi langsung oleh para Asatidz (dewan guru) yang dibantu oleh pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern Al-ghozali (OPPMA) dan OSIS yang terdiri dari para santri tingkat akhir. Sebagai corong informasi wali santri, masyarakat dan pengetahuan santri akan perkembangan teknologi dan zaman, Pondok Pesantren menerbitkan Buletin bernama Sun News yang terbit setiap bulannya. Kegiatan Jurnalistik ini digawangi oleh tim jurnalis yang terdiri dari para santri dan sebagai bagian dari kegiatan intra Pondok.
Pondok Pesantren Modern al-Ghozali yang telah berdiri lebih dari 10 tahun, juga sarat akan prestasi yang ditorehkan tinta emas perjuangan para santrinya berkat bimbingan dan asuhan para Asatidz. Prestasi tersebut meliputi
• ikut serta dalam program pertukaran budaya yang diselenggarakan kedutaan perancis,
• Penghargaan dari departemen permusiuman, pariwisata dan kebudayaan atas keikut sertaan dalam Festival Teater tingkat SLTA se-JABODETABEK,
• Juara dalam tournament seni bela diri king fu Naga Mas se-JABODETABEK,
• Juara Lomba Parade Bedug tingkat Kabupaten Bogor,
• Mewakili Kecamatan Gunungsindur dalam acara gelar senja PRAMUKA tingkat Kabupaten Bogor
• Dan masih banyak lagi lainnya
Pondok Modern al-Ghozali juga sampai saat ini, telah meluluskan banyak santri mukim maupun non mukim yang berkiprah di masyarakat dengan beragam profesi. Ada yang jadi Ustadz, aktivis mahasiswa dan aktivis sosial.
Hingga saat ini, jumlah santri al-Ghozali sebanyak 500 orang, terdiri dari santri dan masyarakat sekitar yang non mukim. Inilah letak perbedaan lain yang ditawarkan Pondok Modern al-Ghozali. Selain mendidik siswa dengan mengikuti perkembangan zaman dan tidak melulu identik dengan ikon sarungan dan kolot, Pondok Pesantren juga membiasakan para santrinya untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Pondok Pesantren membuka diri dengan masyarakat sehingga kapanpun masyarakat bisa berinteraksi dengan para santri. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekagetan mereka setelah lulus dari pondok untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya. Mereka adalah harapan dan pengabdi masyarakat, sehingga diharuskan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, Pondok Pesantren melatihnya dengan terbiasa berbaur dengan masyarakat, dan melakukan berbagai aktifitas sosial bersama masyarakat, seperti menjaga kebersihan Pondok dan sekitarnya. Itulah ciri khas dan filosofi Pondok Modern al-Ghozali, Pondok Modern yang bermasyarakat.
Hai SUN NEWS.....
BalasHapusgood
BalasHapus